Yogyakarta. PAUDNI – Angka Partisipasi
Kasar (APK) PAUD dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2004,
APK PAUD masih 24,75 persen, namun pada awal 2014 naik menjadi 67,6 persen.
Tahun 2015, Ditjen PAUDNI menargetkan APK PAUD sebesar 75 persen.
“Masih ada sekitar 6,85 juta anak atau 31,9
persen, anak berusia 3-6 tahun yang belum terlayani pendidikan anak usia dini,”
Kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
(PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, Kamis (13/3). Hal tersebut
disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pelaksasnaan Kebijakan dan
Program Direktorat Jenderal PAUDNI.
Lydia mengatakan masih banyaknya anak yang
belum terlayani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Saat ini masih ada 23.516
desa atau sekitar 31 persen yang belum terlayani PAUD.
Desa yang belum memiliki PAUD dikarenakan
kondisi geografis yang sulit dijangkau. Mayoritas daerah sulit itu berada di
wilayah timur Indonesia seperti Papua, Papua Barat, NTB, NTT, Sulawesi.
Wajar
PAUD 4-6 tahun
Setelah wajib
belajar 9 tahun dan pendidikan menengah universal 12 tahun, pemerintah kini
mempersiapkan program wajib belajar (wajar) pendidikan anak usia dini berumur
4-6 tahun. Program yang akan dimulai pada tahun 2020 ini untuk meningkatkatkan
APK PAUD.
0 comments:
Post a Comment