MAKASSAR, Sebanyak
68,1 persen anak Indonesia sudah terlayani PAUD hingga akhir 2013. Jumlah
Angka Partisipasi Kasar (APK) tersebut dihitung berdasarkan anak usia 0-6 tahun
dengan jumlah sebesar 32 juta anak.
“Tren capaian APK PAUD usia 0-6 tahun
setiap tahun semakin meningkat,” ujar Direktur Jenderal PAUDNI Lydia Freyani
Hawadi Pada pembukaan Workshop Rekonsiliasi Data Guru Taman Kanak-Kanak di
Makassar beberapa waktu lalu.
Direktur Jenderal memaparkan potret pemetaan
APK PAUD 0-6 tahun di beberapa provinsi sangat beragam. Sebanyak 16 provinsi
memiliki APK PAUD di bawah 31 persen, yaitu: Papua, Papua Barat, Maluku,
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Malutu Utara, NTT, Aceh, Riau, Sulawesi
Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Barat,
Kalimantan Selatan, dan Lampung.
Sedangkan sebanyak 11 provinsi memiliki
APK 31-40 persen, yaitu: Jawa Barat, Banten, Jambi, Sulawesi Tengah, NTB,
Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Bengkulu, dan Jawa
Tengah. Sedangkan 4 provinsi memiliki APK sebesar 41-50% yaitu: Bali,
Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung.
“Target tahunan yang tertuang dalam
kontrak kinerja Dirjen PAUDNI mencapai 61%, namun realisasinya 68,10%, dengan
persentase kinerja 111,64%,” ujarnya. Menurut Dirjen, salah satu strategi
Ditjen PAUDNI yang telah berhasil meningkatkan APK PAUD antara lain pemberian
BOP PAUD kepada 45.000 lembaga dan Program Satu Desa Satu PAUD.
Namun, Dirjen menegaskan masih adanya
kesenjangan APK PAUD di berbagai daerah. Selain itu, masih ada kesenjangan
antara siswa dari keluarga sejahtera dan prasejahtera dalam hal layanan PAUD.
“Hal ini menjadi tantangan bagi pengembangan PAUD di tahun-tahun mendatang.
Saya mengajak seluruh pemerintah daerah agar bersama-sama maningkatkan APK
PAUD,” ucapnya.
(Yohan
Rubiyantoro/HK).
0 comments:
Post a Comment